Mama – Papa

Published January 21, 2012 by PiNky PiNk

Selama ini Iyak mengenal panggilan “mama—> buatku”Β Β  “eyang” Β  “mami-papi—>buat sepupuku yang deket sama dia dan juga adekku dan istrinya”

But, i never told her the word “papa”..Β  Engga ada alasan khusus si, tapi memang engga ada sosok untuk dipanggil “papa” aja kok… Jadi engga pernah kepikir di aku kalau di usia nya yang belum genap 2 tahun ini, dia sudah bisa mengerti banyak hal yang rumit dan saling berhubungan

Iyak tau pasangan bapak — ibu ; papi — mami; uti — akung, nenek — kakek, mbak — mas … Tapi selama ini aku berfikiran dia belum mengerti kalau pasangan mama itu adalah kata papa… Dan aku sempet terlena, masih lama deh waktunya aku harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan kritis, dan mau menikmati waktu sekarang dulu sebelum saat itu tiba πŸ™‚

 

Tapi tiba-tiba beberapa malam yang lalu waktu dia lagi tiduran ngantuk sambil agak ngelilir.. Aku lagi ngelus-ngelus dia… Lampu udah ganti yang remang-remang, sambil aku ajak cerita, dan aku lupa waktu itu bilang apa, yang pasti ada kata “mama” karena lagi cerita aktifitasku hari itu..

Tiba-tiba ditengah ekspresi ngantuknya itu, dia ngeliat aku ngomong “papa?” dengan nada tanya, waktu itu aku pikir aku salah denger… Langsung aku koreksi “iya ini mama” tapi ternyata memang yang dia maksud itu “papa?’ ditanya dengan nada rendah dan langsung menatap kemata 😦

 

Cuma bisa nahan nangis saat itu, berusaha ngeluarin senyum sambil nyanyi nina bobo… Coz the truth i’m not ready yet, i haven’t prepare myself for that kind of moment 😦 Engga kebayang kalau diumur nya yang baru 22 bulan bisa ada situasi seperti ini, gimana ke depannya

Untungnya engga lama setelah itu Iyak langsung bobo, seakan engga sadar dengan kata tanya yang baru saja dia lontarkan 😦

 

God i’m specheless 😦 But i know You with me and my daughter… Help us Lord πŸ™‚

Berusaha bermimpi kembali ^^

Published October 27, 2011 by PiNky PiNk

Dua-tiga tahun kebelakang ini rasanya aku udah engga pernah bermimpi, kemarin-kemarin terlalu menikmati keterpurukan, dan akhirnya seperti menutup pintu untuk dunia luar

Berani untuk mulai bekerja lagi, ternyata harus diakui membawa aura positif (selain positif untuk kesehatan dompet juga), 2 bulan kerja aku mulai bisa membuka mata betapa 2-3 tahun ini dunia terus berjalan (kalau engga bisa dibilang berlari) dan aku hanya diam ditempat,engga berani untuk maju..hanya berharap untuk menjalani hidup, tapi melepas semua mimpi

Kalau 3 bulan yang lalu ditanya 5 tahun lagi apa mimpi mu? paling keluar jawaban klise tentang moral dan kebahagiaan (hohoho plus kecukupan materi tentu saja)

Tapi sekarang begitu sadar bahwa aku itu kok 2-3 tahun ini cuma jalan ditempat ya, maksudnya aku itu engga kemana-mana..selalu merasa cukup, tapi jadinya tidak berkembang…diam in my comfort zone with my family (yang begitu baik dan selalu melindungi), aku engga pernah mengambil resiko atau tantangan apapun..semua serba males…enak di rumah aman

Sekarang tiba-tiba keluar banyak sekali kepinginan, bedanya mungkin semua keinginan itu sekarang tetap melibatkan keluarga, kalau dulu mimpi hanya untuk diri sendiri aja

Kemarin kalau ada yang nawarin “nabung yuk, biar bisa jalan-jalan keluar negeri” aku dengan oon nya jawab “engga ah, males ngurus pasport nya vania repot,akte aja ga jelas”

Sekarang kalau ada yng ngajuin pertanyaan sama aku bakal langsung jawab “yukk..kemana?urunan berapa?nabung berapa? –>kepingin tapi tetep harus terencana

 

Hemmm, mimpi ku itu…ehhh bukan mimpi..tapi cita-cita : (ucapan itu harapan,tulisan itu doa,Amin….)

– 3 tahun lagi bisa bebas dari masalah finansial, semua tanggungan ku, tanggungan mama yang harus dibayar bisa aku tutup…Amin

Kenapa 3 tahun? itu target paling realistis, dengan semua pengajuan program keringanan,dsb

– 3-5 tahun mulai ada bayangan untuk punya rumah putih dengan halaman luas di tempat yang sejuk bukan sumpek knalpot

Ada tempat untuk main, teras untuk mama bersantai, mbak yang bisa dipercaya dan membantu (penting ini)

– Umur 4 tahun aku bisa biayain sekolah Vania secara mandiri, yang sesuai minat nya dia dan yang bisa merangsang keinginan dia untuk sekolah (pastinya bukan yang duduk kaku)

– Keliling Indonesia…ini cita-cita lama yang udah dikubur dalam-dalam…bukan ke keliling mall…tapi bener-bener keliling Indonesia

– Keluar negeri, bukan untuk jalan-jalan n sekedar foya-foya, tapi pengen sekolah disana, atau minimal kursus singkat (+vania ikut,+mama ikut, aku sekolah mereka boleh jalan-jalan)

– Kalau semua sudah membaik, aku percaya entah saat ini sedang ada di belahan bumi bagian mana, dan sedang apa, ada 1 orang yang pada saat nya akan ..hemmm apa ya bahasanya…welll…pasangan?partner? seseorang (dan keluarganya) yang bisa nerima aku dan keluarga kecilku yg terdiri dari banyak elemen dengan lapang dada ^^

 

Hemmmm..masih panjang jalan kesana…sekarang rajin dulu bekerja..gerakin badan…masih berusaha nabung..kalau udah mulai mapan, pengen mulai belajar bahasa lagi sambil cari-cari info (selain pengen beli kamera lagi,yang lama udah ga ada,trus belajar moto lagi)

Yang masih jadi tantangan terbesar, adalah membuka diri kedunia luar,ke orang luar, ini susah banget, baru kerasa kemarin waktu mulaiΒ  kerja, ternyata aku menarik diri dan menutup diri karena takut dengan yang namanya ‘manusia’

Selain itu aku juga punya batas rasanya engga enak kalau aku bersenang-senang tapi ninggal mama dan vania di rumah, pergi tanpa mereka itu rasanya bersalah banget, perasaan aku engga berhak untuk jalan-jalan kalau mereka engga ikut itu engga bisa hilang (dan memang rasanya untuk saat ini belum pantas)

 

Hihihihi rasanya labil banget ya? Tapi memang sekarang ini rasanya semua pengen ini…pengen itu..pengen kesana…pengen kesini..lagi membara banget

Aku pengen lihat dunia lagi!!! Banyak yang mau aku lihat dan aku alami… Aku mau ke Korea Selatan 1x lagi (lebih juga gpp si), aku mau tur moto-foto maksudnya- keliling eropa, aku mau belajar di belanda, Aku mau anakku juga ikut …. ikut menikmati,ikut belajar, dan ikut menghargai, dan yang perting aku mau vania juga punya cita-cita, tujuan untuk hidup, bukan hanya menerima dan pasrah begitu saja akan hidupnya, dan aku mau mama yang selama ini sudah berkorban banyak banget, juga bisa ikut dan tersenyummmm dan menikmati hari

So, 1 tahun dari sekarang, minimal aku udah lebih becus berbahasa inggris, nambah 1 bahasa perancis/belanda, bisa kerja dengan terjamin, pekerjaan sampingan semakin lancar dan menambah rejeki, dan selama aku dirumah mama sudah ada 1 bisnis yang bisa diurus sendiri, yang bisa mama buat pegangan dan kesibukan (coz i know betapa berat untuk beliau hanya di rumah dan bantuin aku jaga vania, selalu kepikiran kalau ninggal cucunya itu, padahal mama tipe orang yang selalu aktif bergerak 😦 )

Minimal 1 tahun ke depan kita bisa natalan di korea lagi ^^

 

2 tahun kedepan, minimal 60-75% dari tanggungan yang harus dibayar-bayar saat ini sudah mulai beres

Tabungan sudah mulai terisi dan diputar modal dengan lebih terorganisir

2 tahun kedepan aku sudah sekolah lagi

 

Amin…Amin…Amin…masih banyak si sebenernya cita-citanya..tapi satu–satu dulu…yang pengen dicapai sebelum 30 tahun, untuk mengejar 2-3 tahun kebelakang yang ketinggalan jauh

Mudah-mudahan semua bisa menjadi dasar yang kuat buat hidup kedepan

 

Lesson learn : Hidup itu engga boleh hanya nerima, pasrah, dan merasa cukup, bersyukur itu bagus dan harus, tapi kita harus selalu memiliki sesuatu untuk dikejar..untuk dicapai…apapun bentuknya, jangan hanya duduk dan menikmati, jangan hanya menonton…

 

Awal Yang Baru

Published September 3, 2011 by PiNky PiNk

Waktu itu entah kenapa selalu berjalan cepat (sekali)..Tiba-tiba sudah bulan September aja.. Rasanya baru kemarin aku packing dan ngajak Iyak pindah ke Semarang, rasanya baru kemarin gendong-gendong anak berumur 7 bulan untuk naik pesawat untuk pertama kalinya

Dan sekarang engga kerasa ternyata sudah 1 tahun saja, dan waktu itu engga pernah terfikir 1 tahun kemudian aku kembali akan membawa Iyak naik pesawat ke tempat yang sama..Kadang-kadang hidup memang aneh

Selama 1 tahun ini, aku selalu takut untuk keluar, takut untuk memulai lagi, engga peduli seberapa keras orang-orang mendorong untuk mulai berdiri lagi, ketakutan itu selalu ada, ditambah keengganan untuk meninggalkan Iyak

Sepertinya aku sudah merasa nyaman,sehingga malas untuk bergerak πŸ™‚ Tapi ya itu…bagaimanapun juga waktu terus berjalan, gimana aku bisa bilang aku sayang Iyak, aku akan berusaha untuk dia, kalau bergerak aja aku takut?

So….akhirnya setelah membulatkan tekad dan perasaan, aku berusaha untuk bergerak lagi…Sebenernya cuma bergerak ke laptop si, membuka email, membaca dan mengirimkan beberapa email keluar.

Kedengerannya engga jelas ya? Well sebenarnya beberapa email lamaran pekerjaan πŸ™‚ 😦 Rasanya beda banget sama dulu waktu pertama lulus dan mencari kerja, waktu itu rasanya bersemangat, sekarang perasaannya lebih kearah campur aduk..Kebutuhan melawan keengganan…

Setelah 18 bulan terbiasa selalu menghabiskan waktu sama Iyak, tanpa sadar, semua yang aku lakuin selalu tentang dia,selalu ada dia… Dan tiba-tiba harus berjuang membesarkan hati untuk pergi 5 hari seminggu, 8-10 jam sehari, rasanya………..sedih…

Sedih tapi perlu untuk dilakukan, jadi sepertinya ini pilihan terbaik untuk sekarang..Dan dilain sisi aku berharap Iyak juga bisa mengerti kalau tiba-tiba aku engga seharian penuh ada sama dia, tiba-tiba menempatkan dia ditempat baru dengan lingkungan baru, yang walaupun dulu dia pernah tinggal disana,tapi waktu itu dia masih bayi jadi kemungkinan dia engga ingat..

Sayang, maaf kita tiba-tiba pindah, mainan-mainan mu juga masih banyak yang ketinggalan (mudah-mudahan bulan depan bisa dikirim ya πŸ™‚ Doain rezeki mama lancar jadi ambil semua nya + Doby buat nemenin Iyak )..

Maaf kalau waktu nanti kamu menyesuaikan diri lagi ditempat baru, mama engga bisa ada disana buat full nemenin Iyak..

Maaf kalau 3 hari lagi dari sekarang, mama mungkin engga ada waktu kamu bangun karena mama sudah berangkat kerja, tapi mama pasti pulang sebelum kamu tidur πŸ™‚

Maaf..maaf..maaf..Mama sudah menempatkan kamu di semua situasi ini 😦 Andaikan keadaan berbeda buat kita, tapi untuk sementara setidaknya kita harus bersyukur dulu ya untuk apa yang ada

Doain mama ya, biar pekerjaan mama lancar, semoga semua ini menjadi berkah…Semua ini bisa menjadi awal yang baru buat kita…

Agar jalan kita dimudahkan πŸ™‚ Iyak tunggu mama pulang ya setiap harinya πŸ™‚

 

Semangat..Semangat… *_* Engga boleh manja!!

Donat Mini

Published August 18, 2011 by PiNky PiNk

My 1# Donat

Entah karena sudah jadi ibu-ibu atau apa…sekarang-sekarang ini pengen banget berkreasi di dapur,tapi apa daya kemampuan tak ada (selain peralatan pendukung juga pas-pasan)…Jadi waktu kemarin blogwalking ke blognya wiwit dan ketemu resep donat mini yang (sepertinya) gampang langsung menggebu-gebu pengen buat juga ^_^

Sempat dengan oon nya kudu tanya ke empunya resep pula apa itu “baking powder”, hahahhaha ketauan banget kelas pemula. Akhirnya diniatin pergi ke gelael, lama terbengong-bengong di rak yang isinya bahan-bahan, apa ini..apa itu…baru liat semua nya πŸ˜›

Kayanya mau bikin donat dengan resep gampang aja kok susah amat perjuangannya, besoknya setelah berkutat 2 jam.an di dapur (bukan lebai,tapi harap maklum pemula) akhirnya donat mini ku jadi juga… *superbangga.com

Karena ga ada measure cup,timbangan,dll jadi takarannya kira-kira,coba beberapa kali adonan πŸ™‚

Jangan dilihat dari bentuknya ya, jauh dari menggoda, tapi setidaknya bisa dimakan,dan Iyak doyan (yang ini hore…horeee beneran) ^_^

Lain kali pengen bikin brownis kukus dari blog nya wiwit juga) tapi masih belum pede, 6 telur kalau gagal hasilnya kasian juga

Oya,hampir lupa resep donat mini nya ^^ (taken from wiwit’s blog)

Bahan:
– 150 gr terigu
– 50 gr gula pasir
– 1/2 sdt garam
– 1 sdt baking powder
– 1 sdm mentega, lelehkan
– 60 ml susu cair
– 1/2 butir telur

Cara membuat:
– Campurkan terigu, gula, garam dan baking powder
– Campurkan mentega hingga rata
– Lalu masukkan susu dan telur,Aduk rata
– Bagi adonan, bentuk seperti bola, lalu pipihkan dan buat lubang ditengahnya
– Goreng dalam minyak yang banyak dan panas
– Angkat, tiriskan

Very Happy 17 months

Published August 7, 2011 by PiNky PiNk
Look at me..me..me..

Look at me..me..me..

Hari ini,07 Agustus 2011 Vania genap berusia 17 bulan…Anaknya si dijamin belum sadar kalau hari ini dia UlBul,tapi emaknya yang sibuk ngingetin orang-orang πŸ™‚
Semalem dapat ucapan Met UlBul dari om Ian (terimakasih om sesama rambut keriting πŸ™‚ ), dan karena kebetulan hari ini weekend seperti biasa kita jalan2 sama Papa Ayis and Mami Opi…
Siang-siang dijemput trus makan penyetan,lumayan lah,Iyak engga separah biasanya (aku masih bisa makan sampai selesai) trus pulang istirahat,sore kita jalan lagi nge-mall cari ice cream Baskin.
Di mall selain puas lari-larian,Iyak dapet kado aquadoodle sama another Barney’s dvd -_-” hihihihi mbak-mbak toko nya sampai ketawa geli,dia masuk toko sambil gandeng boneka Barney,dan sibuk milih sendiri dvd nya (suka banget ya dek sama Barney,she said)
Overall She’s happy…itu yang paling penting..Selamat Ulang Bulan yang ke-17 ya sayang… Lucky 17… Jangan pernah berhenti tersenyum πŸ™‚ Besok mama bikinin donat ya buat kado UlBul nya ^_^

Posted with WordPress for PinkyBerry.

Rencananya……

Published July 22, 2011 by PiNky PiNk

Malem ini tumben-tumbenan Iyak jam 8 sudah tidur..asikkk bisa Me time ni, langsung kebayang baca buku sambil makan malam susu anget+roti bakar

Begitu Vania tidur,langsung meluncur ke dapur,ternyata hujan dateng ga diundang.. Hikkk langsung keinget jemuran baju dibelakang, terpaksa urusan perut ditunda dulu

Selesai berkutat dengan jemuran, balik ke dapur, berkutat dengan roti,oles-oles…bakar-bakar….Hemmmm wanginya,sebentar lagi siap disantap…
Tiba-tiba….Mamaaaaaa…Mamaaaaaaa..ada bocah lucu ipel2 berusia 16 bulan kebangun kaget dan langsung nangis nyari mamanya…

Oke dehhh sayang…I’m coming…I’m coming…

Baiklah,me time malam ini resmi batal,sebagai gantinya makan malam roti bakar berdua sambil nonton Oscar oasis ditemani suara hujan
Hemmm not so bad juga, tetap malam yang menyenangkan πŸ™‚ ..me time diganti another quality time with my daughter

Perut kenyang, sudah minum juga, Iyak masih anteng nonton tivi…Waktunya ditinggal beres-beres ke belakang sebentar (rencananya) habis itu siap-siap nidurin lagi

Tapi apa daya, baru aja sebentar dibelakang,tiba-tiba…jederrrrr…mati lampu saudara-saudara..
Terimakasih PLN sudah mematikan lampu (lagi)….hikksss Iyak sendirian di dalam rumah, dan sialnya lampu emergency engga nyala karena lupa nge charge 😦
Jadilah anaknya nangis kejer sendirian di dalam rumah gelap2an….hikkss maaf ya sayang agak lama mama baru bisa nyamperin kamu

Akhirnya malam ini, yang rencananya mau ber-me time ria, berakhir dengan gelap-gelapanan pelukan berdua Iyak…. Hehehe rencana beda sekali dengan kenyataan,padahal hanya beda beberapa saat…

Posted with WordPress for PinkyBerry.

Gigi ku sayang..Gigi ku sayang…

Published July 9, 2011 by PiNky PiNk

Dari Iyak berumur…ehmmm..kira-kira 4 bulan, kehadiran gigi pertamanya sudah ditunggu-tunggu..Apalagi dengan tanda-tanda menjelang kemunculan gigi seperti banyak mengeces… Tapi ternyata hingga Iyak berumur 15 bulan setiap tanda-tanda menjelang kemunculan gigi pertama hanyalah tanda-tanda palsu.. Giginya tetep ngumpet, bahkan sekedar muncul malu-malu pun tidak 😦 Khawatir? ohhh tentu saja..apalagi setiap bertemu orang yang ditanya selalu giginya sudah berapa? (heran orang-orang selalu punya pertanyaan yang kadang membuat ibu-ibu muda belia nan mudah merona seperti saya down, karena anaknya sudah lari kemana-mana dengan pintarnya mereka bisa mengalihkan pertanyaan “sudah bisa jalan ya” menjadi “giginya sudah berapa”)…Nanti kalau dijawab “belum ada giginya tante, masih malu-malu” pertanyaan dengan lancarnya bisa mengalir ke “wah belum bisa makan nasi dong, masih tim halus ya”, dan kalau dijawab “sudah makan nasi kok, dari kecil malah makannya engga biasa yang halus-halus” langsung dehh aku dipelototin seakan-akan i’m a bad mother anaknya belum punya gigi kok sudah dikasih nasi (Nahhh kan salah lagi πŸ˜› padahal anaknya yang mau tanpa dipaksa) Untungnya dsa kesayangan Iyak (Bu dokter Muti yang cantik) setiap bulan mau direpotin dengan sms-sms yang berisi pertanyaan tentang si gigi,dan dijawab dengan baik hati asal perkembangan motorik yang lain bagus, giginya ditunggu saja πŸ™‚ Ya sudah mengikuti saran Bu dokter yang menenangkan akhirnya mulai agak santai menunggu kedatangan gigi pertama, kalau ada yang bertanya dijawab dengan senyuman seluas samudra kalau giginya pemalu banget. Dan setelah sabar menunggu akhirnya tanggal 13 Juni kemarin bakal gigi susu pertama itu terdeteksi juga keberadaannya, seneng banget pastinya…Langsung woro-woro kemana-mana dengan noraknya πŸ˜› Dan 2 minggu kemudian, keberadaan gigi kedua juga mulai terdeteksi. Senangnya pasti, tapi ternyata di lain sisi keberadaan gigi ini mengganggu Iyak 😦 Mungkin karena baru muncul setelah dia lumayan besar,sehingga lebih sadar dengan perubahan mungkin ya? Yang pasti dia amat sangat tidak nyaman dengan giginya 😦 Walau untungnya gigi-gigi ini keluar tanpa dibarengi dengan panas, tapi sejak ada si gigi Iyak semakin susah makan 😦 sering aneh ekspresi bibirnya serasa dia tidak nyaman, dan karena kedua gigi letaknya sama-sama di depan dan atas bawah, dia sengaja membentur-benturkan kedua nya sehingga menimbulkan suara yang asli bikin ngilu semua yang dengar 😦 Hikkk, sekarang hanya bisa berharap fase ini segera terlewati sambil terus menerus mengalihkan perhatian Iyak dari gigi-giginya.. agak takut juga kalau terus dibentur-benturkan seperti itu giginya bisa gerumpil atau bergeser 😦 (mudah-mudahan tidak dan jangan sampai)

Vania 15 Bulan

Published June 29, 2011 by PiNky PiNk


Udah lama engga posting pengen cerita tentang Vania ahhh :

– Sekarang punya nama panggilan baru “Iyak“, hihihi sekarang jadi nama panggilan resminya
– Gigi nya akhirnya tumbuh (yeayyyy) tepatnya tanggal 13 Juni kemarin, waktu nonton acara masterchef keberadaan si gigi pertama berhasil di deteksi
– Iseng banget, sekarang sudah bisa nolak permintaan buat cium, kalau aku lagi bermalas-malasan dia sengaja jadiin aku jembatan lewatan, semakin aku teriak dia semakin kesenengan
– Suka jalan mundur sambil joged-joged
– Penggemar Barney, telat banget dia kenal Barney baru 1 bulan ini, karena sebelumnya jarang nonton TV, sejak kenal Barney perubahannya ada dicara dia menari dan gaya bermainnya, lebih variatif mengikuti gerakan kakak-kakak di Barney
– Keranjingan untuk dibonceng naik motor dengan ergo kw nya, kalau sudah liat motor parkir..aduhhh langsung tarik-tarik gendongan dan ribut minta jalan-jalan
– Rambutnya makin kriwil, lucu banget, sekarang sudah anteng kalau mau dikucir
– Suka banget main kuda-kudaan, ditaman, atau boneka-boneka nya yang ada di rumah dia berinisiatif untuk pretends kalau itu kuda-kudaan
– Bisa berhitung 1-3..atu..uwa…iga…
– Mulai mengenal dan menyebut walau belum jelas, nama-nama binatang dan benda-benda di sekitar, kelinci, bulan, layang-layang, kupu-kupu, burung
– Makannya sudah makin gampang
– Cepat banget belajar nya, kalau ada yang melakukan sesuatu dia cepat meniru, sekarang sudah bisa menggelar karpet, kemarin di taman ada anak-anak besar main panjatan, dia melihat bagaimana mereka memanjat tali tambangnya, menaruh kaki dimana, dan langsung ditiru dengan suksesnya, padahal 5 menit sebelumnya dia masih bingung cara memanjat tali tambang (tapi jadi degdegan, dipanjat sampai tinggi banget)
– Senang berenang, kami tidak pernah berenang menggunakan ban, dan sekarang Iyak sering sombong-sombongan engga mau dipegangin di kolam (degdegan lagi, karena kalau di kolam dewasa dia belum tau bahaya maunya dilepas juga)

– Lari nya makin cepet and kenceng…hadeuhhh..hadeuhhh..apalagi kalau kejar-kejaran sama mbak-mbak kecil kembar 3 anak tetangga

Yang masih jadi PeeR :
– Dulu Iyak bisa membedakan panggilan-panggilan orang, sekarang kalau memanggil semua dipanggil mammmaama 😦 ..Jadi peer banget untuk mensugesti dia agar mau memanggil mereka sesuai namanya
– Mengajarkan TT, sudah lumayan si kalau poop skg tepuk-tepuk pantat untuk diganti, tapi masih panjang jalan kesana
– Agak pemarah and demanding, hemmmm aku harus lebih sabar masalah ini
– Bangun pagi…hohoho Nak, dulu bangunmu subuh, kenapa sekarang jadi ketularan mama bangun siang

Alasan (Egois) untuk menyusui!

Published April 15, 2011 by PiNky PiNk

Perhari ini berarti sudah 1 tahun 1 bulan 9 hari saya menyusui Vania tanpa terputus 1 hari pun :)Bukan berarti saya memberikan ASIX di 6 bulan awal kehidupannya ya, no…no…no..no…walau saya ingin dan yakin saya bisa ASIX toh ada saat-saat saya memilih berbakti pada ibu saya dengan membiarkan beliau memberikan sufor dan air putih pada hari-hari awal (yang untungnya hanya berlangsung sebulan karena Vania alergi dan saya bebas menyusui full tanpa diganggu omongan kanan-kiri).

Sebenarnya saya malu untuk men-share pengalaman saya menyusui, karena tujuan dan perjuangan saya tidak semulia ibu-ibu lain diluar sana. Saya ngotot terus menyusui Vania karena alasan egois dari diri saya. Ketika ibu-ibu lain mati-matian menyusui anak mereka supaya anak mereka mendapatkan asupan terbaik yang dibutuhkan, kandungan gizi terbaik yang didapat dari ASI, saya mati-matian menyusui Vania karena alasan yang berbeda.

Ya…saya tau ASI itu yang paling baik dan paling cocok untuk tumbuh kembang bayi, saya tau hebatnya ASI, tapi ketika saya menyusui, ketika saya terus berjuang untuk memberikan ASI bagi Vania tiap harinya, ketika awal-awal saya harus berantem dengan orang-orang yang tidak setuju saya memberikan full ASI kepada Vania karena mereka ingin menambah sufor lah, ingin mempercepat mpasi lah, alasan saya bertahan adalah karena saya merasa terancam…

Dari awal saya mengandung Vania, saya sudah merasa ketakutan yang besar bahwa saya akan dipisahkan dari dia, dari awal saya mati-matian berjuang agar dia tetap hidup, sambil merasakan tekanan untuk melepaskan dia. 9 bulan dipenuhi hari-hari ketakutan dan ketidakpastian kalau suatu saat dia akan diambil dari saya, ketika ide-ide dan kata-kata seperti “menggugurkan” dan “menyerahkan” digelontorkan kepada saya tiada henti, dan ketika akhirnya dia lahir, saya masih meraba-raba situasi disekeliling saya. Ketakutan itu tetap menghantui.

Setiap melihat seseorang (walaupun itu keluarga saya sendiri) perasaan untuk tidak mempercayai orang itu tetap tumbuh, bahwa siapapun dapat memisahkan saya dari anak saya kalau mereka mau, entah secara paksa atau tidak.

Dan akhirnya Vania lahir, orang-orang di sekeliling saya mulai belajar untuk menyayangi Vania, tapi semakin mereka mendekati dia, saya semakin merasa terancam, bagaimana kalau dia direbut dari saya? Apa kekuatan saya untuk mengambil dia kembali? Akte Kelahiran? Untuk membuktikan dia memang anak saya? Hehhhh saya saja tidak mengantongi akte kelahiran anak saya sampai detik ini 😦

Ada saat-saat anak saya disembunyikan dari dunia, dan saya dipaksa keluar dengan senyum seolah-olah saya seorang diri, saat-saat itu yang paling menakutkan.

Kemudian saya tersadar, dan orang-orang pun tersadar, Vania semakin dekat dengan saya, dan semakin susah untuk melepas dia dari saya, dan saya perlahan-lahan mulai merasa aman, walau belum sepenuhnya. Semakin lama saya menyusui Vania, ternyata itu membuat dia semakin dekat dengan saya, semakin tergantung dengan saya. Dan itu juga yang membuat dia tidak bisa dipisahkan dari saya.

Perumpamaannya siapapun juga bisa mengajak dia tertawa, siapapun juga bisa memberi dia makan, siapapun juga bisa memandikan dan lain-lain, tapi kebutuhan dia yang paling utama, kenyamanan dan rasa aman yang Vania peroleh, hanya saya yang bisa memberikan ketika proses menyusui:)

Itu sebabnya saya tidak bisa dipisahkan dari dia, ketika ada pihak sana..atau pihak sini mengatakan kata-kata yang menyakitkan seperti “udahlah, buat aku aja, biar tinggal disini”—>maksudnya saya diminta menyerahkan anak saya. Mereka akhirnya tau itu tidak akan mungkin karena Vania terlalu lekat dengan saya, dia menikmati dan mencintai saat-saat special kami. Ketika ada omongan saya disuruh pergi yang jauh merantau untuk mencari kerja (heyyy memang tidak bisa ya kerja dekat anak saya) dan meninggalkan anak saya, toh akhirnya saya terselamatkan dari kemungkinan untuk berpisah dari Vania, karena trusss kalau saya pergi Vania gimana?

Karena saya tau, kemungkinan itu selalu terbuka lebar, kalau saya pergi sekarang, meninggalkan dia dengan entah sama siapa (walau keluarga sendiri), kemungkinan Vania menjadi jauh dan lepas dari saya amat besar. Bagaimana saya bisa mempercayakan pengasuhan anak saya ketika saya pergi bersama orang yang selalu menanamkan kata-kata ibu nya Vania adalah “ini”….(welll sudah pasti dia bukan saya menurut orang itu)..Bisa-bisa ketika saya pulang Vania pun tidak sadar bahwa saya adalah ibunya, yang amat sangat sayang pada dirinya.

Saya belajar, untuk selalu waspada, kepada semua orang, entah itu teman, orang lain, maupun keluarga sendiri. Karena tujuan orang bisa berbeda dan kadang mereka bisa menghalalkan segala cara untuk memenuhi (dan menutupi) tujuan mereka. Saya amat sangat menyayangi dan mencintai orang-orang tersebut, tapi apa yang menurut mereka baik untuk diri mereka, belum tentu baik untuk anak saya.

Kalau didepan saya saja, orang tersebut bisa tertawa bangga (ini kejadian siang ini) sambil bilang..tadi Pak ini bilang, ihh lucunya Vania, anaknya ibu “ini” ya? trus aku jawab iya dong —>sudah pasti bukan nama saya). Atau orang tersebut tanpa diminta menutupi hal-hal tertentu dengan tiba-tiba bilang ke orang yang tidak dikenal, dan tanpa ditanya, iya ini ibunya jauh, kasian anaknya, jadi sama saya…bla…bla…bla…—>Padahal saya saat itu ada disitu sedang menyuapi anak SAYA.Jangan salahkan saya karena selalu merasa terancam dan ketakutan bahwa Vania akan diambil dari saya.

Saya sayang anak saya, saya cinta dia, dan dia adalah seluruh hidup saya, saya rela berjuang sekeras apapun, demi dia, tapi kadang saya harus menahan diri saya untuk berjuang demi Vania, karena saya memikirkan “orang tertentu”.

Kemudian saya sadar, siapapun bisa mengganti dan melakukan hal yang sama seperti apa yang selama ini sudah saya lakukan untuk Vania, menggantikan tempat saya sebagai ibu. Kecuali SATU, yaitu menyusui Vania, hanya itu yang tidak bisa digantikan oleh siapapun.

Tidak peduli sekeras apapun orang-orang tertentu berusaha agar Vania tidak terlalu tergantung dengan saya, mereka akan gagal, karena Vania perlu saya, dia hanya tenang ketika saya menyusui nya. Saya sudah menyusui dia selama ini, dan semakin lama dia semakin mengenal saya, semakin ingat saya, dan segembira apapun dia ketika bermain bersama yang lain, saat ini dia pasti berhenti sejenak untuk mencari saya dan memastikan saya tetap ada.

Saya selalu menjauh dari Vania setiap kami berkumpul bersama orang lain (keluarga), bukan karena saya ingin, tapi itu gerak refleks saya, mending saya menjauh drpd saya harus sakit karena mendengar kata-kata “bukan ibu” , “ini anaknya itu”.

Selain itu saya ingin meminimalkan kata-kata itu didengar oleh anak saya, dan kalau saya tidak berada di tempat yang sama dengan “ibu-ibu” yang lain, kemungkinan pertanyaan “ibu nya yang mana” lebih kecil.

Tapi ternyata Vania selalu ingat saya, tidak peduli seberapa hangat dia dikelilingi, dia selalu mencari saya kembali (untuk menyusui tentu saja,sambil memainkan rambut saya, sambil mengelus-elus pipi saya).

Saya tau alasan saya sungguh egois, setiap ada kesempatan untuk mengatakan saya masih ASI, dalam hati saya tersenyum karena alasannya bukan karena nilai gizi, tapi keegoisan saya untuk mengamankan posisi saya sebagai ibu bagi Vania. Karena hanya saya, Ibu nya, walau (belum) diakui secara resmi diatas secarik kertas sakti berjudul Akta Kelahiran, yang bisa memberikan yang terbaik bagi anak saya. Tidak ada yang bisa menggantikan peran saya yang 1 itu. Dan itulah bukti paling otentik bahwa Vania adalah benar anak saya dan milik saya, tidak peduli sekeras dan sesering apapun seseorang mengatakan bahwa dia adalah anaknya “ini”.

Ketika kita tidak berhenti berusaha dan berdoa, mujizat akan datang dan menolong kita…Percaya dengan kemutlakan penuh dan tanpa ragu, akan tiba saatnya saya bisa mengakui (dan memiliki) anak saya seutuhnya. Ketika akhirnya seseorang mau membuka hatinya dengan tulus…setulus-tulusnya, untuk berhenti menyebut anak saya sebagai anaknya “ini”.